Kamis, 02 Juni 2011

Merencanakan tataletak pelabuhan


Pembangunan pelabuhan didasarkan pada pertimbangan ekonomi, politik dan teknis. Ketiga dasar pertimbangan tersebut saling berkaitan tetapi biasanya yang paling menentukan adalah pertimbangan ekonomi.
Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut ini :
a.    Pembangunan yang didasarkan pada pertimbangan politik dan keamanan
b.    Pembangunan pelabuhan diperlukan untuk melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi
c.    Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan/pabrik
Beberapa penyelidikan yang diperlukan sebelum membangun suatu pelabuhan adalah survei hidrografi dan topografi, penyelidikan tanah di rencana lokasi pemecah gelombang, dermaga dan bangunan-bangunan lainnya; angin, arus, pasang-surut dan gelombang.
Pemilihan Lokasi Pelabuhan
Pemiliah lokasi pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan. Pemilihan lokasi tergantung beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman dan luas perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus dan sedimentasi, daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan di bongkar-muat, jalan-jalan untuk transportasi dan daerah industri di belakangnya.
Daerah perairan ini harus terlindung dari gelombang, arus dan sedimen. Untuk itu beberapa pelabuhan diletakkan di daerah terlindung seperti belakang pilau, di teluk, muara sungai/estuari. Daerah ini terlindung dari gelombang tapi tidak terhadap arus dan sedimentasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut :
1.    biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan
2.    Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan.
Pemilihan lokasi dapat ditinjau berdasarkan hal2 berikut :
1. Tinjauan topografi dan geologi
2. Tinjauan pelayaran
3. Tinjauan sedimentasi
4. Tinjauan gelombang dan arus
5. Tinjauan kedalaman air

Reflaksi dan difraksi gelombang


gelombang air ditandai oleh tinggi gelombang,panjang gelombang, dan masa. Tinggi gelombang adalah jarak antara palung (bagian terendah) dan puncak (bagian tertinggi) gelombang. Panjang gelombang adalah jarak antara puncak gelombang. Periode gelombang adalah waktu untuk dua puncak berturut-turut untuk melewati sebuah titik.
Gelombang adalah pembawa efisien energi, sering diakibatkan oleh angin. Mereka transportasi air sangat sedikit, sebagian besar gerakan air di hampir tertutup jalur elips. (Lihat Dalrymple's Java applet:Kecepatan Bawah Air Gelombang untuk contoh: coba tinggi gelombang 5 m, perioda gelombang 20 detik, dan kedalaman air 10 m.). Kecepatan yang membawa gelombang energi ini berkaitan dengan kecepatan gelombang, yaitu panjang gelombang dibagi dengan periode gelombang (dari gelombang setelah melakukan perjalanan satu panjang gelombang setiap periode gelombang).
Shoaling dan refraksi gelombang terjadi ketika gelombang di perairan dangkal. Jika kedalaman air kurang dari setengah panjang gelombang, maka gelombang dianggap di perairan dangkal. Di laut dalam, tsunami (gelombang gempa yang dihasilkan) dianggap gelombang air dangkal (1). 

refraksi

Refraksi atau disebut juga pembiasan gelombang adalah peristiwa perubahan arah gelombang yang bergerak ke arah pantai dari kedalaman air yang dalam menuju kedalaman air yang dangkal. Karena adanya perubahan kedalaman air, peristiwa refraksi gelombang diakibatkan oleh perbedaan kecepatan gelombang yang biasanya disertai juga dengan perubahan panjang gelombang yang mengecil.
Contoh refraksi adalah ketika gelombang mendekati garis pantai lurus di sudut. Bagian dari puncak gelombang dekat ke pantai adalah di perairan dangkal dan bergerak lebih lambat daripada bagian yang jauh dari pantai dalam air yang lebih dalam. Puncak gelombang di air yang lebih dalam menangkap sehingga puncak gelombang cenderung menjadi sejajar dengan pantai.
Gelombang refraksi juga terjadi di sekitar pulau dan bentuk gelombang melingkar mengelilingi pulau. Gelombang mendekati dari satu arah dan akan membungkus pulau sehingga puncak gelombang mendekati pantai berbentuk paralel pada semua sisi pulau (gambar 3) (1). Dalam Gambar 2, puncak gelombang diperlihatkan (puncak pertama adalah sebuah garis horizontal pada bagian atas gambar), dan garis-garis vertikal gelombang orthogonals (baris yang akan ditelusuri dengan mengikuti arah gelombang). Perhatikan pola gelombang silang-balik melintasi pulau.

Gambar 2.  pembiasan gelombang disekitar pulau. Gelombang mendekati pulau dan berbentuk melingkar dari atas gambar. Dari Bascom, 1964.



Difraksi

Difraksi gelombang yakni peristiwa berpindahnya energi di sepanjang puncak gelombang ke arah daerah yang terlindung.Difraksi biasanya terjadi ketika menghadapi kendala gelombang permukaan-menusuk, seperti breakwater atau pulau. Terlihat pada gambar bagian di sisi pulau, air akan terlihattenang, namun tidak. Setelah gelombang melewati pulau pada Gambar 3, berubah menjadi daerah belakang pulau dan membawa energi gelombang ke dalam  puncak gelombang apa yang disebut 'zona bayangan. " Berpindah dari gelombang ke daerah terlindung, ini disebabkan oleh perubahan tinggi gelombang (misalnya di sepanjang puncak) dalam gelombang yang sama.
Jika sisi pulau yang miring di bawah air, makajuga akan terjadi pembiasan .

Gambar 3. Difraksi gelombang.


Gambar-gambar yang ditampilkan di sini diambil dari dua referensi pertama di bawah. Untuk penjelasan lebih jelas, lihat Dean dan Dalrymple (1991).

Referensi

1. Bascom, W. Gelombang dan pantai: dinamika dari permukaan laut. Garden City, NY: Doubleday & Co, Inc, 1964.
2. Komar, P. Pantai proses dan sedimentasi. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc, 1976.
3. Dean, RG dan RA Dalrymple, gelombang mekanik Air untuk insinyur dan ilmuwan. Singapore: World Scientific, 1991.


Pengerukan dan reklamasi

Salah satu pekerjaan dari sipil adalah pengerukan dan reklamasi.Untuk pengertianya sendiri dari pengerukan dan reklamasi yaitu pemindahan material yang ada di bawah air menggunakan alat angkut atau alat pemindah yang mana efek atau tujuan dari pengerukan dan reklamasi itu adalah merubah konfigurasi,kedalaman,elevasi pada daerah disekitar maupun didalam air tersebut baik sungai,laut maupun danau.

Pengerukan menurut pemanfaatannya dibagi atas :
1.      Pemanfaatan material, seperti untuk penambangan dan reklamasi;
Penambangan biji Timah, Emas dan Batubara.
Reklamasi merupakan pekerjaan pematangan lahan basah menjadi lahan yang siap dibangun.
2.      Pendalaman Perairan, seperti untuk pengendalian banjir, suplai air dan Navigasi;
Untuk pendalaman perairan ini ada 2 jenis, yaitu Capital (pengerukan yang belum pernah dilakukan) dan Maintenance (pengerukan yang rutin dilaksanakan).

Kegiatan pengerukan dan reklamasi

A. METODE
Untuk mendapatkan kelayakan pengembangan pelabuhan, maka perlu di bahas karakteristik kapal yang akan d rencanakan masuk ke dalam pelabuhan, kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan agar kapal masuk dengan aman kedalam pelabuhan dan fasilitas yang diperlukan untuk mendukung kegiatan bongkar muat kapal didalam pelabuhan.
Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan untuk pembuatan pelabuhan :
a.          Karakteristik kapal yang masuk ke pelabuhan
b.          Waterways kanal
c.          Kolam pelabuhan
B. PEKERJAAN SURVEY
Pekerjaan survey diperlukan apabila data-data yang diperlukan menganalisis tidak tersedia atau data yang tersedia tidak akurat untuk menganalisis permasalahan survey yang dilakukan untuk pekerjaan ini adalah:
-                Survey Hidrografi
Pasang surut adalah survey untuk menentukan muka air terendah. Survey ini dilakukan secara bersama dengan survey kedalaman. Pasang surut terjadi karena pengaruh daya tarik dari benda-benda angkasa terutama bulan. Pasang surut terjadi 2 kali dalam 24 jam. Karena pengaruh bulan maka pola grafik pasang surut akan kembali seperti semula pada hari ke 16.
Sedangkan data arus yang dibutuhkan didapat dari alat current meter. Disamping itu untuk arus permukaan bisa dilakukan dengan ala sederhana seperti pelampung yang diberi bendera dengan bantuan 2 buah alat theodolite, arah perjalanan dan percepatan arus dapat diperhitungkan.
Dan data angin yang diperlukan untuk survey hidro ini diperlukan data selama 25 tahun meruakan data sekunder dan didapat dari bandan meteorologi dan geo-fisika.
-                Survey  batimetri
Survey ini untuk menentukan kedalaman laut terutama untuk menggambarkan kontur terutama untuk menggambarkan kontur dasar laut. Untuk itu diperlukan alat echo sounding yang merupakan pantulan suara kedasar laut dari atas perahu. Dengan rumus V = j/t (kecepatan = jarak dibagi waktu) maka jarak (kedalaman dasar laut dapat dihitung dengan mengetahui kecepatan suara). Untuk survey souding diperlukan alat echo sounding (pengukuran kedalaman) dan dua buah theodolite atau sebuah GPS.
Sedangkan tinggi gelombang dapat diukur dengan alat sederhana yaitu perahu, bak ukur dan theodolite. Tinggi gelombang juga dapat dihitung dengan memakai pendekatan data angin. Bila memungkinkan tinggi gelombang juga dapat diukur dengan menggunakan alat wave gauge yang dipasang didasar laut.
-                Survey Topografi
Survey ini dilakukan disekitar lokasi pelabuhan dan sekitarnya untuk mendapat kondisi atau bentuk kontur di darat.
SIFAT-SIFAT AIR LAUT
Sebelum melakukan pekerjaan survey maupun pengerukan ada perlunya kita mengenal sifat-sifat air laut itu sendiri. Yaitu sebagai berikut:
Sifat-Sifat Utama
• Suhu, Salinitas, Tekanan, dan Densitas
• Kecepatan
Interaksi Udara dan Lautan
• Pemanasan Lautan
• Siklus Hidrologi
• Sirkulasi
Gelombang
• Wind Waves dan Swell
• Refraksi, Difraksi, Pemantulan, dan Pemecahan
• Tsunami, Seiche, dan Gelombang Badai
• Gelombang Negatif dan Positif Internal
Arus Wind-Driven
• Sirkulasi Atmosfir
• Wind Stress
• Pola Sirkulasi Lautan
• Cincin
• Arus Geostropik
• Upwelling 

Dari berbagai sumber

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes